“KLIK TONASA” Klinik Inovasi UKM Tonasa, Strategi Global Optimalkan UKM Lokal Menuju Pasar Bebas 2015
PERMASALAHAN
Sejarah perjalanan bangsa
Indonesia yang menginjak di usia 70 tahun telah menuai banyak cerita. Bukan hanya
persoalan merdeka, tapi apa yang bisa kita berikan untuk negeri tercinta.
Negeri ini sudah tua, tapi menyandang nama sebagai negara maju belum juga tiba.
Berbagai permasalahan bangsa kerap kali menjadi penghambat mewujudkan hal itu.
Namun kita masih menaruh harapan besar, karena kita yakin Indonesia adalah
panggung dunia, apa yang negara lain butuhkan ada dalam diri bangsa Indonesia.
Indonesia adalah negara
yang kaya, tidak hanya keanekaragaman suku, budaya, bahasa, tapi juga sumber
daya alam dan manusia yang begitu melimpah. Hal inilah yang selalu menjadi
sorotan negara lain untuk turut bekerjasama dengan Indonesia, sehingga julukan
Indonesia sebagai panggung dunia sudah tidak terelakkan lagi. Salah satu bentuk
kerjasama yang diemban Indonesia dengan negara lain adalah kerjasama dalam
lintas ekonomi yang dikenal dengan nama AFTA (Asean Free Trade Area). Lantas,
bagaimana dengan Indonesia, siapkah menghadapi AFTA yang sudah di depan mata?
Pada Desember 2015
nanti, AFTA atau yang dikenal dengan pasar bebas mulai efektif sesuai dengan
perjanjian antarnegara bagian ASEAN. Menghadapi era baru ini tentu dibutuhkan
adanya kesiapan yang matang, karena tanpa kesiapan justru akan menjadi ancaman.
Olehnya itu, Indonesia harus memiliki titik fokus, yaitu memberikan perhatian
lebih terhadap sumber daya manusia dan juga sumber daya alam. Perhatian Indonesia
pada sumber daya manusia yaitu mampu membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya
agar angka pengangguran dan kemiskinan dapat ditekan, sementara pada sumber
daya alam haruslah dioptimalkan pengelolaannya agar mampu memberikan pendapatan
yang optimal pula bagi Indonesia. Bila demikian, bagaimana mewujudkan kedua hal
itu?.
SDM dan SDA adalah dua
hal yang tidak terpisahkan satu sama lain. SDM dapat bekerja bila ada SDA yang
bisa dikelola, sebaliknya SDA bisa dikelola bila ada SDM yang mampu mengelola. Maka
dari itu, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah Indonesia demi menciptakan
lapangan kerja dan mengoptimalkan SDA, yang salah satunya adalah peningkatan UKM.
UKM, Mengapa dan Siapa?
Saat ini UKM menjadi
salah satu pilar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Data
BPS (2013) menunjukkan bahwa saat ini jumlah UKM di tanah air mencapai 57,89
juta unit atau sekitar 99,99% dari total pelaku usaha secara nasional. UKM
telah memberi kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 96,99% dan sebesar
60,34% terhadap PDB. Pertumbuhan UKM ini tidak lepas dari dukungan segala
pihak, tidak hanya pemerintah tapi juga BUMN melalui program CSR nya. Salah
satu BUMN yang turut andil dalam percepatan dan pengembangan UKM adalah PT
Semen Tonasa. PT Semen Tonasa yang merupakan perusahaan milik negara, melalui
program CSR (Corporate Social
Responsibility) telah memberikan banyak perubahan, khususnya bagi pelaku
UKM. Melihat besarnya potensi dan kontribusi UKM terhadap roda perekonomian
maka selayaknya pemberdayaan UKM perlu menjadi perhatian serius, termasuk PT
Semen Tonasa yang memiliki tanggungjawab sebagai BUMN. Berbekal tanggungjawab
inilah PT Semen Tonasa senantiasa memberikan bantuan khususnya bagi masyarakat
sekitar pabrik, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun
2007 Pasal 74 ayat 1, tentang perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya dan
atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan tanggungjawab sosial
dan lingkungan, minimal 2% dari keuntungan (profit).
Salah satu bentuk tanggungjawab tersebut berupa pinjaman modal usaha bagi
pelaku UKM atau yang dikenal dengan Bina Mitra Tonasa.
Program
dana kemitraan (Bina Mitra Tonasa) merupakan program rutin yang disalurkan
Semen Tonasa kepada sejumlah pelaku usaha kecil hingga menengah (UKM). Program
dana kemitraan tersebut diwujudkan melalui pinjaman modal kerja. Program
kemitraan PT Semen Tonasa ini berbunga lunak, yaitu sebesar 6% pertahun (0,5%
perbulan), sehingga masyarakat yang terbantu dapat menyelesaikan masalah
permodalan tanpa harus memikirkan beban bunga yang tinggi. Umumnya pelaku usaha
mikro/kecil dan usaha menengah memiliki kesamaan permasalahan yang dihadapi
yaitu masih kurangnya modal yang dimiliki untuk mengembangkan usaha, sebagian
masyarakat pun masih memiliki pemahaman yang awam tentang pinjaman bank, dengan
persyaratan dan bunga yang ditawarkan. Melalui program ini, PT Semen Tonasa
memfasilitasi dan tidak menuntut persyaratan banyak serta memberikan bunga yang
masih bisa dijangkau pelaku usaha. Selain mendapat modal pinjaman usaha, mitra
binaan PT Semen Tonasa juga mendapat pelatihan wirausaha serta pendampingan
selama mendapat pinjaman dari PT Semen Tonasa.
Program
CSR Bina Mitra Tonasa disalurkan kepada ratusan UKM di Sulawesi Selatan yang
terdiri dari tiga Ring. Ring satu mencakup UKM di sekitar area pabrik (9
desa/kelurahan), Ring dua mencakup UKM di seluruh kecamatan kabupaten Pangkep,
dan Ring tiga mencakup UKM di luar kabupaten Pangkep namun masih dalam provinsi
Sulawesi Selatan. Hingga Agustus 2015 dana CSR UKM yang dikucurkan mencapai Rp 7,284
miliar kepada 584 unit UKM, (Koran Satu, 2015). Adapun sasaran dari program CSR
ini terdiri dari sektor perdagangan, industri, perikanan, peternakan,
pertambangan, hingga sektor jasa. Program inilah yang turut serta dalam
membantu pemerintah meningkatkan jumlah pelaku UKM. Namun demikian, peningkatan
jumlah UKM saja tidak cukup untuk mewujudkan UKM sebagai pilar pembangunan
nasional, karena kuantitas harus diikuti dengan kualitas. Olehnya itu, UKM yang
ada harus tumbuh dengan kualitas yang mampu bersaing secara lokal dan global.
Potret
UKM Lokal di Tanah Kepulauan
Meskipun
UKM kini tumbuh pesat di tanah air, termasuk UKM di kabupaten Pangkep, namun
rupanya masih sangat jarang UKM yang mampu menunjukkan kelasnya untuk bersaing
dengan produk-produk UKM nasional apalagi global. Sebenarnya, Semen Tonasa
telah menyadari hal ini, maka dari itu Tonasa tidak sekedar memberikan bantuan
pinjaman tapi juga pelatihan/pendampingan kepada mitra binaan. Namun ada
beberapa hal yang perlu menjadi titik fokus Semen Tonasa yang harus diterapkan
dalam memberikan pelatihan atau pendampingan kepada para pelaku UKM.
Beberapa
waktu lalu, seorang teman bercerita tentang tanah kelahirannya, yaitu kabupaten
Pangkep. Ungkapnya, Pangkep memiliki banyak wisata kuliner, mulai dari sop
saudara, sop konro, coto, ikan bakar hingga makanan ringan dan makanan berat
lainnya. Namun sayangnya, penikmatnya sebagian besar hanya masyarakat lokal.
Lain sisi, ia bercerita bahwa Pangkep terkenal dengan Ikan Bandengnya, bahkan
ada UKM yang memproduksi abon Bandeng. Kasusnya sama, produk yang dihasilkan
kurang diminati dan diketahui masyarakat luar.
Mendengar
cerita rekan kampus, penulis menyimpulkan bahwa keberadaan UKM lokal khususnya
kabupaten Pangkep masih memiliki beberapa kendala dalam pengembangannya
sehingga kualitas UKM lokal belum mampu bersaing secara nasional dan global. Kendala
tersebut dipicu oleh kurangnya inovasi para pelaku UKM. Produk yang dihasilkan oleh sebagian besar
UKM kurang memiliki inovasi, baik dari segi produk, pemasaran, maupun softskill
pelaku UKM itu sendiri.
Melihat kondisi ini,
maka dibutuhkan langkah tepat dalam pengembangan dan pemberdayaan UKM khususnya
UKM di kabupaten Pangkep yang menjadi sasaran CSR Semen Tonasa. Salah satu
langkah yang dapat ditempuh adalah melengkapi program pendampingan yang
diberikan oleh Tonasa dengan konsep “KLIK TONASA, Klinik Inovasi UKM Tonasa”.
Konsep ini diupayakan sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas UKM khususnya
UKM mitra binaan Tonasa.
SOLUSI
KLIK
TONASA, Apa dan Bagaimana?
KLIK Tonasa merupakan satu konsep yang diramu dalam
meningkatkan kualitas UKM. KLIK Tonasa merupakan singkatan dari Klinik Inovasi
UKM Tonasa. KLIK Tonasa berfokus pada tiga inovasi, yaitu produk, pemasaran dan
softskill.
1. Inovasi Produk
Produk merupakan salah
satu strategi pemasaran yang dikenal dengan 4P. Inovasi produk haruslah
memiliki tingkat diferensiasi dibanding dengan produk-produk lainnya. Diferensiasi
produk bisa dari bentuk produk, kualitas bahan produksi produk hingga
pengemasan produk. Selama ini produk-produk yang dijumpai khususnya di sektor
pengolahan dan kuliner masih terkesan ‘kaku’.
Misalnya salah satu UKM di Pangkep yang mengolah ikan bandeng hanya sebatas
menjadi abon saja, lalu dikemas dengan plastik biasa dan label yang juga
terkesan biasa. Bila kita cermati, ikan bandeng dapat diolah dan dikemas
menjadi beberapa produk, selain abon, bisa juga roti bandeng, permen abon, dan
sebagainya. Agar produk tersebut lebih menarik seharusnya dikemas dengan
plastik yang sesuai, karena produk kemasan tidak semua menggunakan jenis
plastik yang sama. Bentuk pengemasannya pun bisa beranekaragam, tidak hanya
dari plastik tapi juga dari toples yang menggambarkan keunikan dan kekhasan
produk. Serta tampilan label pun harus menarik. Untuk mencapai produk yang
memiliki inovasi dengan kualitas global tentu dibutuhkan pelatihan. Olehnya itu,
KLIK Tonasa hadir sebagai wadah bagi pelaku UKM Bina Mitra Tonasa. Caranya,
Semen Tonasa melalui KLIK Tonasa dapat memberikan pelatihan dengan menghadirkan
pendamping yang memiliki passion di
bidangnya. Sehingga demikian, produk yang dihasilkan memiliki inovasi yang
mampu bersaing secara lokal, nasional, hingga global.
2. Inovasi
Pemasaran
Meskipun produk yang
dihasilkan memiliki kualitas baik, namun tidak dibarengi dengan pemasaran yang
baik, maka UKM akan sulit berkembang. Maka dari itu, produk yang baik haruslah
dipasarkan sesuai dengan pemasaran yang baik pula. Yang menjadi permasalahan
saat ini, banyak UKM lokal kita khususnya di Sulawesi Selatan masih menggunakan
cara pemasaran yang tradisional artinya menjual produk di mana UKM tersebut
memproduksi produk. Cara tradisional bukan berarti tidak baik, namun melihat
kondisi sekarang ini dengan majunya teknologi, maka dibutuhkan adanya
pengembangan pemasaran.
Salah satu kunci
keberhasilan usaha mikro, kecil dan menengah adalah adalah tersedianya pasar
yang jelas bagi produk UKM. Sementara itu kelemahan mendasar yang dihadapi UKM
dalam bidang pemasaran adalah orientasi pasar rendah, lemah dalam persaingan
yang kompleks dan tajam serta tidak memadainya infrastruktur pemasaran.
Menghadapi mekanisme pasar yang makin terbuka dan kompetitif, penguasaan pasar
merupakan prasyarat untuk meningkatkan daya saing. Oleh karena itu, peran
pemerintah diperlukan dalam mendorong keberhasilan UKM untuk memperluas akses
pasar melalui pemberian fasilitas teknologi informasi berbasis web yang dapat
digunakan sebagai media komunikasi bisnis global. Dengan demikian diharapkan
UKM dapat mendapatkan berbagai keuntungan dalam mempromosikan usahanya,
mengakses informasi faktor-faktor produksi, melakukan transaksi usaha, serta
melakukan komunikasi bisnis lainnya secara global, dalam rangka memperluas
jaringan usahanya. Olehnya itu, PT Semen Tonasa perlu memberikan pendampingan
pemasaran kepada pelaku UKM melalui KLIK Tonasa.
Konsep pemasaran yang
dimaksud adalah penerapan e-commerce
atau perdagangan secara elektronik. Menurut Kalakota dan Whinston dalam Suyanto
(2005), mendefinisikan e-commerce dari
beberapa perspektif berikut:
1. Perspektif komunikasi: e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau
pembayaran melalui line telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik
lainnya.
2. Perspektif Proses Bisnis: e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi
transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3. Perspektif layanan: e-commerce merupakan salah satu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan mutu barang dan kecepatan
pelayanan.
4. Persperktif Online: e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online lainnya.
E-commerce menawarkan berbagai keuntungan bagi pelaku UKM.
Perdagangan elektronik tidak hanya membuka pasar baru bagi produk dan/atau jasa
yang ditawarkan, mencapai konsumen baru, tetapi juga dapat mempermudah cara
UKM melakukan bisnis. Keuntungan lainnya
yang dirasakan pelaku UKM melalui e-commerce
adalah meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan memanfaatkan
teknologi.
Inovasi pemasaran e-commerce bagi pelaku UKM juga mendapat
dukungan dari pemerintah. Kementerian Perdagangan mengupayakan agar para pelaku
usaha kecil dan menengah (UKM) dapat memperluas wawasannya mengenai peluang dan
tantangan perdagangan melalui sistem online atau yang biasa dikenal dengan
istilah e-commerce. Selain itu,
Kemendag ingin mendorong agar pelaku UKM dapat memaksimalkan pemanfaatan e-commerce dalam mempromosikan dan
memasarkan produknya. Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan Bayu
Krisnamurthi ketika membuka workshop bertema “Pemanfaatan E-Commerce untuk UKM” di Auditorium Kemendag, Jakarta, Selasa
(26/8/2014).
Dalam mewujudkan hal
ini, peran Semen Tonasa sebagai pemangku harapan sangat dibutuhkan oleh para
pelaku UKM di kabupaten Pangkep, khususnya UKM mitra binaan Tonasa untuk
menerapkan e-commerce dalam
pendampingan UKM setempat. Sehingga aplikasi dari e-commerce ini perlu menggandeng orang yang ahli dalam bidangnya,
seperti pemrograman komputer, perancangan web, ahli di bidang basis data,
analisis sistem, ahli di bidang jaringan komputer, dan sebagainya untuk
kemudian diajarkan pada pelaku UKM, agar setiap pelaku UKM dapat memanfaatkan e-commerce. Alternatif lain, Semen
Tonasa melalui KLIK Tonasa dapat juga membuat google apps khusus UKM Tonasa yang dapat diakses oleh semua
masyarakat, yang mana Apps tersebut
berisi tentang UKM apa saja yang ada di kabupaten Pangkep, apa yang ditawarkan,
di mana lokasinya, harganya berapa, dan lain sebagainya. Hal ini dapat
memudahkan bagi masyarakat yang ingin mengakses produk UKM, baik kuliner, jasa
maupun UKM lainnya.
3. Inovasi
Softskill
Dalam
pengembangan UKM, khususnya UKM mitra binaan Tonasa, sangat dibutuhkan adanya
inovasi softskill dari pelaku UKM itu sendiri. Selain kemampuan dalam inovasi
produk, pemasaran, kemampuan bahasa dari pelaku UKM sangat penting. Melalui
bahasa, UKM dapat mendekatkan diri dengan konsumen luar, apalagi dalam
menghadapi AFTA nanti, bahasa menjadi salah satu kunci keberhasilan bagi para
pelaku UKM dalam menarik simpati pengunjung dari mancanegara. Dengan demikian,
para pelaku UKM dapat mempromosikan produk-produk mereka dengan mudah. Oleh
karena itu, peran serta Semen Tonasa sebagai motor penggerak UKM di kabupaten
Pangkep, perlu memberikan edukasi dan pendampingan kepada pelaku UKM. Melalui
KLIK Tonasa, Tonasa dapat mengajarkan kepada pelaku UKM dalam mengembangkan
komunikasi berbahasa mereka, termasuk memahami dasar-dasar bahasa inggris yang
merupakan bahasa global dan bahasa pengantar yang akan digunakan dalam era AFTA
nanti. Misalnya saja, label produk UKM diterjemahkan ke dalam bahasa asing.
KESIMPULAN
KLIK TONASA, Strategi Global
Optimalkan UKM Lokal
Persaingan
binis yang terjadi dewasa ini sangat ketat terlebih dengan adanya Kesepakatan negara
ASEAN dalam memberlakukan AFTA pada Desember 2015 maupun komitmen bangsa
Indonesia dalam menyepakati WTO, maka Usaha Kecil dan Menengah (UKM) sebagai
salah satu pilar perekonomian Indonesia harus siap menghadapi persaingan dalam
pasar bebas ini. Komitmen yang sudah disepakati ini menuntut penyikapan sedini
mungkin oleh semua pihak, termasuk pelaku Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
yang memiliki potensi-potensi terpendam. Di mana potensi yang dimiliki ini
perlu digali dan dikembangkan untuk menghadapi era pasar bebas. Usaha Kecil dan
Menengah (UKM) harus senantiasa didorong dan mengatasi berbagai kelemahan
supaya mampu bersaing dan tidak jatuh tertindas oleh competitor. Salah satu hal yang harus dipersiapkan menghadapai
pasar bebas adalah UKM kita harus mampu melakukan berbagai inovasi. Inovasi
tersebut meliputi apa yang mereka tawarkan (produk), bagaimana mereka
menawarkan (pemasaran) dan kemampuan pendukung mereka dalam menawarkan
(bahasa). Dengan adanya terobosan seperti ini, segala tantangan dan hambatan
yang mungkin terjadi pada pasar bebas nanti dapat diminimalisir, sehingga UKM
tidak hanya menjadi backbone dan buffer zone yang mampu menyelamatkan negara
dari keterpurukan ekonomi, tapi juga mampu menjadi pilar pembangunan ekonomi
secara nasional. Maka dari itu “KLIK Tonasa, Klinik Inovasi UKM Tonasa” perlu diterapkan,
guna memberikan pendampingan yang optimal bagi pelaku UKM dalam mengembangkan
usaha mereka, karena KLIK Tonasa, strategi global dalam mengoptimalkan UKM lokal
sebagai persiapan menuju pasar bebas 2015. Semoga di usia yang ke 47, Semen
Tonasa terus berbenah diri termasuk meyempurnakan program CSR Bina Mitra UKM
melalui konsep KLIK Tonasa, agar Semen Tonasa mampu menguasai pasar secara
global.
SUMBER
RUJUKAN
ü BPS.
2013. Data Perkembangan UKM di Indonesia.
Diakses pada 19 September 2015 melalui laman www.bps.go.id.
ü http://industri.bisnis.com/read/20140826/12/252673/pemerintah-dorong-pertumbuhan-e-commerce-oleh-ukm.
Diakses pada 19 September 2015
ü Koran Satu. 2015. Semen Tonasa Bantu 129 UKM Rp 1,627 M. Diakses pada 19 September
2015 melalui laman www.koransatu.com.
ü M. Suyanto. 2005. Artikel : Aplikasi IT untuk UKM Menghadapi Persaingan Global.
Kedaulatan Rakyat: Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar