Langsung ke konten utama

David Hidayat “Pejuang Kemanusiaan”: Bersahabat dengan Lingkungan, Peduli Masyarakat Pinggiran

 


David Hidayat “Pejuang Kemanusiaan”: Bersahabat dengan Lingkungan, Peduli Masyarakat Pinggiran

Oleh: Akbar Tanjung, S.M.

“Barangkali di sana ada jawabnya, mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang”. Lirik lagu Ebiet G Ade dengan judul ‘Berita Kepada Kawan’ memberi pesan bermakna pada manusia. Sebuah lagu dengan syair yang begitu tajam sebagai pengingat tentang alam. Alam tidak hanya membawa berkah tapi juga bencana. Bukan semata ujian sang pencipta, tapi terkadang alam murka dengan ulah manusia.

Tak ingin melihat alam rusak dan terabaikan, pria pesisir punya cara tersendiri menyikapinya. David sapaan akrabnya. Pria kelahiran kabupaten pesisir selatan, memiliki kecintaan dan kepedulian lebih terhadap lingkungan. Hatinya tergerak membawa perubahan di tanah kelahirannya.

Sebagai lulusan sarjana dengan latar belakang pendidikan ilmu kelautan, tentu bukan hal baru bagi David mengambil peran dalam kemajuan ekosistem laut tempat tinggalnya. “Saya prihatin dengan keadaan sekitar pesisir yang terabaikan. Ekosistem laut seperti mangrove dan terumbu karang banyak yang rusak. Sebenarnya banyak potensi yang bisa dikembangkan ketika manusia mau menjaga dan memelihara lingkungan. Saya prihatin! Tapi saya tidak berdiam diri, saya akan bergerak menjaga laut dan mengajak masyarakat pesisir untuk bahu-membahu” sebuah harapan besar anak pesisir yang dihubungi via whatsapp.

Berawal dari Hobi, David Jadi Peduli

dok. David

Keprihatinan terhadap ekosistem laut seperti lahan mangrove dan terumbu karang yang rusak, memotivasi David membuat perubahan. Beranjak dari hobi menyelam membuatnya bersahabat dengan lautan. Ia melihat begitu banyak lahan mangrove dan terumbu karang yang rusak. Sebagian besar pula lahan jadi kosong padahal dulunya dipenuhi mangrove. Sikap peduli menggerakkan David mencoba menanam kembali mangrove di lahan yang kosong serta merehabilitasi mangrove serta terumbu karang yang rusak dan kritis.

Kondisi hutan mangrove di pesisir pantai yang rusak dan kritis sebagai akibat dari ulah sebagian manusia yang melakukan penebangan liar dan kurangnya kepedulian masyarakat pesisir untuk menjaga hutan mangrove. Keberadaan david sebagai warga pesisir merasa miris melihat keadaan ini. “Hutan mangrove dan terumbu karang juga makhluk hidup! Mereka layak hidup dan butuh sentuhan manusia” ungkap David dalam obrolan whatsapp.

Belum lagi kondisi terumbu karang yang rusak akibat pencemaran lingkungan dan alat penangkapan ikan. Bukankah ini ulah manusia juga? Tidakkah lebih indah jika terumbu karang menghiasi laut biru? Lantas mengapa kita merusaknya?

Benar kata David, hutan mangrove dan terumbu karang adalah mahluk hidup yang berhak mendapatkan kehidupan yang layak. Ingat kata pepatah “jaga alammu, maka alam akan menjagamu”. Jangan sampai karena keegoisan manusia, kita lupa jika bencana juga terjadi berawal dari kerusakan alam. Bukankah alam adalah sahabat yang perlu dilestarikan?

Lagi-lagi, David tak ingin melihat lingkungan sekitarnya terabaikan, ia mendorong pemuda di pesisir pantai ikut melestarikan hutan mangrove dan terumbu karang yang terlanjur rusak dan kritis. Kesehariannya yang melintas di pesisir dan hobinya menyelami laut menyadarkan pentingnya arti pergerakan. David bergerak lalu menggerakkan! Ia mengajak pemuda di lingkungan sekitarnya untuk bersama menanam kembali hutan mangrove yang rusak, merehab lahan yang kritis dan memlihara terumbu karang.

Meski sempat mendapat pertentangan dari keluarga atas pekerjaannya, namun David tetap konsisten dengan hobinya. Ia melihat begitu besar potensi yang belum dikelola dengan baik. Perlahan, ia membuktikan kepada keluarga dan orang sekitarnya.

Pada tahun 2009, David dan rekannya membentuk ANDESPIN. ANDESPIN akronim dari Anak Desa Sungai Pinang. Sebuah gerakan yang punya kepedulian besar terhadap lingkungan laut dan pesisir di Sumatera Barat dan banyak membawa perubahan berarti. Salah satu perubahan besar yang dilakukan oleh ANDESPIN yaitu konservasi laut melalui rehabilitasi hutan mangrove dan terumbu karang serta melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat sekitar pesisir.

Apa yang tengah diperjuangkan David dan rekannya lewat kelompok ANDESPIN telah berkontribusi nyata terhadap visi pemerintah di sektor lingkungan. Presiden kita, Bapak Jokowi pernah menyampaikan dalam pidato tahunan bahwa rehabilitasi hutan mangrove dan rehabilitasi habitat laut perlu menjadi perhatian khusus bagi kita semua karena akan menyerap karbon yang tentunya akan memberi manfaat bagi lingkungan dan manusia.

David tak salah melangkah! Apa yang dilakukannya adalah bagian dari visi pemerintah. Indonesia berbangga dengan anak muda yang punya rasa peduli dengan lingkungan sekitarnya. David Hidayat nama lengkapnya, kini menjalankan program konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

Konservasi Laut Wujudkan Perlindungan dan Pemberdayaan

Nagari Sungai Pinang merupakan lokasi program konservasi laut yang djalankan oleh David. Berkat kegemaran dan kecintaannya terhadap laut, ia banyak melahirkan ide-ide cemerlang untuk melestarikan lingkungannya. Lantas, apa yang telah dilakukan David? Melalui program konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir, David telah memberi dampak positif terhadap lingkungannya.

Pertama, rehabilitasi hutan mangrove. Keberadaan hutan mangrove di Nagari Sungai Pinang, Kab. Pesisir Selatan Sumatera Barat cukup memprihatinkan. Banyak lahan yang dulunya dipenuhi mangrove kini perlahan kosong. Sebagian besar pula tanaman mangrove mengalami kerusakan dan kritis. Kondisi seperti ini disebabkan oleh bencana alam, tak sedikit juga karena ulah manusia yang melakukan penebangan liar. Keadaan ini menggerakkan hati David untuk merehab kembali lahan yang rusak dan kritis serta melakukan penanaman kembali lahan yang kosong.

dok. David

David tidak melakukannya sendiri. Bersama rekannya yang tergabung dalam kelompok ANDESPIN mengajak masyarakat pesisir pantai untuk ikut andil dalam merehabilitasi hutan mangrove. “Kami mengajak anak muda, warga setempat termasuk ibu-ibu untuk berpartisipasi dalam rehabilitasi hutan mangrove dengan cara mencari bibit dan mengisi polybag” ungkapnya dalam obrolan whatsapp.

Usaha dan optimisme David dalam merehabilitasi kembali lahan hutan mangrove membuahkan hasil yang luar biasa. Hingga kini lahan-lahan di wilayah Nagari Sungai Pinang dipenuhi dengan tanaman mangrove. Sekitar 3 hektar luas lahan menjadi ekosistem hutan mangrove. Ini berkat kerja keras David bersama masyarakat sekitar.

Menariknya, hutan mangrove tersebut kini menyuguhkan pemandangan yang indah dan menjadi tujuan wisatawan. Tak hanya itu, lokasi hutan mangrove di Nagari Sungai Pinang menjadi tempat penelitian oleh akademisi seperti mahasiswa dan dosen maupun dari lembaga pemerintah.

Kedua, rehabilitasi terumbu karang. Selain hutan mangrove, David juga merehabilitasi terumbu karang yang rusak. Rusaknya terumbu karang sebagian besar disebabkan oleh ulah manusia yang mencemari ekosistem terumbu karang dan penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Melihat kondisi ini, David dan ANDESPIN merehabilitasi terumbu karang dengan cara melakukan transplantasi.


Kepedulian David terhadap ekosistem terumbu karang tidak sia-sia. Terumbu karang semakin terjaga keindahannya. Banyak wisatawan yang berdatangan untuk diving dan snorkeling melihat keindahan terumbu karang. David dan rekannya kini disibukkan pula dengan pendampingan wisatawan yang akan menyelam. David mengatakan, setidaknya mereka kedatangan pengunjung 50-100 orang setiap bulannya. Angka ini lebih besar lagi di hari-hari tertentu.

dok. David

Konservasi serta rehabilitasi hutan mangrove dan terumbu karang yang dilakukan David memberi dampak positif bagi lingkungan. Hutan mangrove terjaga, manusia bisa merasakan manfaatnya. Tak hanya itu, usaha David berhasil menarik wisatawan dan pengunjung dari berbagai daerah dan kalangan, yang tentunya bukan hanya untuk menikmati alam tapi juga penelitian.

Ekosistem laut Pantai Manjuto Sungai Pinang kini menyuguhkan pesona bahari seperti hutan mangrove dan terumbu karang yang begitu indah. Tidak hanya memikat wisatawan berdatangan tapi juga pemerhati lingkungan. Sejauh ini, lewat programnya David banyak mendapat bantuan CSR dari pemerintah dan perusahaan. Dana CSR inilah yang digunakan David dan rekannya untuk operasional rehabilitasi hutan mangrove dan terumbu karang.

Ketiga, pemberdayaan perempuan pesisir. Tidak sebatas peduli terhadap ekosistem laut, David juga peduli dengan masyarakat pesisir pantai. Ia melihat ada begitu banyak potensi lain di sekitarnya. Ia menggerakkan ibu-ibu dalam pelatihan membatik dan membuat kopi dengan memanfaatkan tanaman mangrove. Kulit mangrove digunakan sebagai pewarna dalam membatik sementara buahnya diolah menjadi kopi.

Meski belum ada produk yang masuk dalam tahap pemasaran dari pemberdayaan ini, namun David telah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu pesisir. Pelatihan membatik dan membuat kopi telah berlangsung selama 5 bulan. “5 bulan terkahir ini kami fokus dalam memberikan pelatihan dulu kepada ibu-ibu, mengajarinya bagaimana cara membatik dan membuat kopi. Kami sedikit kesulitan karena tingkat pendidikan mereka yang hanya lulusan SD. Tapi kami berusaha semaksimal mungkin agar ke depan, pelatihan ini bisa menghasilkan produk yang bernilai jual” ungkap David dengan rasa optimismenya.

dok. David

Keempat, peningkatan ekonomi masyarakat pesisir. Semenjak adanya program David, ekonomi masyarakat pesisir semakin baik. Pelaku usaha sekitar pantai bisa berkembang didukung dengan meningkatnya kunjungan wisatawan. Anak-anak muda pesisir yang juga tergabung di kelompok ANDESPIN bisa menghasilkan dengan mendampingi para wisatawan untuk menyelam, memandu wisata dan pendampingan penelitian.

dok. David

dok. David

Konservasi laut dan pemberdayaan masyarakat pesisir merupakan gerakan yang memberi banyak dampak positif bagi lingkungan. Secara tidak langsung David mengajarkan betapa pentingnya menjaga ekosistem laut. Bagaimanapun jika alam dikelola dengan baik akan mendatangkan keberkahan, tapi sebaliknya jika kita acuh atau bahkan hanya menjadi perusak, maka akan kembali jadi bencana.

Apresiasi dan Mimpi Anak Pesisir


dok. David

Kegigihan dan jiwa kemanusiaan David dalam memajukan lingkungan tempat tinggalnya, telah memetik buah manis. Baru saja di tahun 2022 ini, David Hidayat melalui program “Konservasi Laut dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir” mendapat apresiasi dari Astra dalam kompetisi Semangat Astra Terpadu untuk kategori lingkungan. Penghargaan ini diberikan bagi anak bangsa yang telah memberi kontribusi nyata bagi masyarakat.

Lewat programnya, David dan Nagari Sungai Pinang semakin dikenal luas. Berbagai media seperti media cetak dan online, TV hingga youtube telah meliput kegiatan kemanusiaan yang digerakkan David bersama rekan-rekannya. Tak merasa puas dengan pencapaian sekarang, David terus berinovasi melestraikan ekosistem laut dan memberdayakan masyarakat pesisir.

Melalui konservasi laut, David bercita-cita laut Nagari Sungai Pinang memiliki taman bawah laut yang indah sehingga menarik lebih banyak lagi wisatawan atau pengunjung. Mendirikan laboratorium tanaman mangrove juga menjadi harapan terbesar David. Kelak, daerahnya bisa menjadi tujuan utama dalam penelitian tanaman mangrove.

Selain menaruh harapan besar terhadap konservasi laut, David memiliki mimpi begitu mulia yang ingin melihat masyarakat di sekitar pesisir bisa maju dan sejahtera. Mengembangkan perekonomian masyarakat pesisir lewat berbagai program pelatihan adalah cita-cita David yang terus diperjuangkan.

David, satu diantara jutaan pemuda yang berani bermimpi tinggi dan bertindak dengan gigih. Ia tak ingin melihat lingkungan dan masyarakat terabaikan. Baginya, berada di pinggiran bukan berarti berdiam. Ia pejuang kemanusiaan yang peduli lingkungan dan masyarakat pinggiran. Sentuhan tangan dingin membuatnya selangkah lebih maju menggapai asa untuk melihat Indonesia lebih maju serta bangkit bersama untuk Indonesia lebih baik. David, potret pemuda masa kini yang hidup menginspirasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"JAMAL" Pemuda Penebar Harapan, Membawa Senyum di Pedesaan

dok: Jamaluddin You are different . Julukan yang layak bagi pria dengan nama sapaan Jamal. Pria kelahiran gowa, Sulawesi Selatan, tepatnya di desa Kanreapia, memiliki segudang mimpi dan harapan untuk mengubah peradaban di tanah kelahirannya. Niat dan panggilan jiwa mengetuk relung hati Jamal untuk menjadi bagian dari kemajuan tempat tinggalnya.   Jamal, pemuda yang lahir dan dibesarkan di lingkungan petani. Ayah ibunya berprofesi sebagai petani sayur. Latar belakang keluarga sebagai petani, menjadi dorongan utama bagi Jamal dalam memantapkan niatnya untuk berkontribusi pada kampung halamannya. Meski seorang anak petani, ia tetap memperjuangkan mimpinya untuk melanjutkan pendidikan di bangku kuliah. Tak hanya menamatkan pendidikan sarjananya, Jamal mampu membungkam cibiran orang-orang, bahwa meski anak petani, ia mampu bersuara di podium pascasarjana.   Berbekal pengetahuan di bangku kuliah, jamal berambisi mengubah paradigma masyarakat tentang gelar sarjana. Di saat para lulusan sarjan

Cegah Stunting Pada Anak, Rokok Harus Mahal

sumber: sosial media KBR Ketika Anda melihat seorang anak yang memiliki tubuh kurus seperti orang yang kekurangan gizi, bagaimana perasaan Anda? Ketika Anda mengetahui bahwa anak tersebut berasal dari keluarga miskin yang tak mampu memenuhi gizi anaknya, apa yang akan Anda lakukan? Ketika Anda melihat kondisi keluarga si anak yang sebenarnya mampu membeli makanan bergizi, namun karena pengeluaran yang tidak bermanfaat membuat si anak tidak terawat dengan baik, apa tindakan Anda? Setelah Anda menelusuri, ternyata orangtua adalah penyebab anak memiliki tubuh kurus hingga kekurangan gizi, bagaimana Anda menanggapinya? Indonesia merupakan salah satu negara yang ditetapkan oleh WHO sebagai negara yang memiliki gizi buruk. Sekitar 7,8 juta dari 23 juta balita di Indonesia adalah penderita stunting. Jika dipersentasekan angka itu mencapai 35,6 persen, sebanyak 18,5 persen kategori sangat pendek dan 17,1 persen kategori pendek. Salah satu faktor penyebab tingginya penderita stunting